RANCANGAN PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING BERDASARKAN HASIL ANGKET KEBUTUHAN PESERTA DIDIK KELAS X DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 2 SINTANG

Enjel Wanda Sari, Novi Wahyu Hidayati, Galuh Hartinah

Sari


Penelitian ini bertujuan untuk merancang program bimbingan dan konseling yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik kelas X di Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Sintang. Tujuan utama dari program ini adalah untuk membantu peserta didik dalam mengatasi berbagai permasalahan yang mereka hadapi, meningkatkan potensi diri, serta mendukung perkembangan akademik dan pribadi mereka. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, penelitian ini menggunakan instrumen angket kebutuhan peserta didik untuk mengidentifikasi kebutuhan bimbingan dan konseling peserta didik. Angket yang disebarkan mencakup berbagai aspek penting seperti kebutuhan akademik, pribadi, sosial, dan karir. Hasil dari angket tersebut kemudian dianalisis untuk menentukan prioritas kebutuhan yang paling mendesak bagi peserta didik. Berdasarkan analisis data yang diperoleh, dirancang sebuah program bimbingan dan konseling yang terpadu, yang tidak hanya fokus pada satu aspek saja, melainkan mencakup berbagai aspek yang saling berkaitan dan mendukung satu sama lain. Diharapkan bahwa program ini dapat memberikan kontribusi positif terhadap perkembangan akademik dan pribadi peserta didik, membantu mereka dalam mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi, serta mempersiapkan mereka untuk masa depan yang lebih baik. Dengan adanya program bimbingan dan konseling yang terstruktur dan terarah, diharapkan pula bahwa kualitas pendidikan di Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Sintang dapat meningkat secara signifikan.


Kata Kunci


Program Bimbingan dan Konseling, Angket Kebutuhan Peserta Didik

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


ABKIN, (2013), Panduan umum pelayanan Bimbingan dan Konseling pada satuan pendidikan dasar dan menengah

ABKIN. (2017). SKKPD SD (Standar Kompetensi Kemandirian Peserta DidikSekolah Dasar). Diakses pada 16 Desember 2022.

Abdillah, & Rahmat Hidayat. 2019. Ilmu Pendidikan Konsep, Teori, dan Aplikasinya. Medan: Lembaga Peduli Pengembangan Pendidikan Indonesia (LPPPI)

Anggito, & Setiawan. (2018). Metodologi Penelitian Kualitatif. Sukabumi: CV Jejak.

Dewa Ketut Sukardi. (2003). Manajemen Bimbingan dan Konseling di Sekolah, Bandung: Alpa Beta.

Gysbers, N.C. & Henderson P. (2012). Developing and Managing Your School Guidance and Counseling Program Fifth Edition. Alexandria: American Counseling Assosiation.

Nawawi, Hadari. 2012. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Johnston, K. A. (2018). Toward a Theory of Social Engagement. In K. A. Johnston & M. Taylor (Eds.), Handbook of Communication Engagement (pp. 19– 32). Wiley Blackwell.

Kemendikbud. (2021). Bimbingan dan Konseling Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Berdasarkan Standar Kompetensi Kemandirian Peserta Didik (SKKPD). 03(April).

Prayitno, (2000), Penyusunan Program Bimbingan dan Konseling di sekolah, Padang: UNP (makalah tidak diterbitkan)

Suprapto. (2013). Metodologi Penelitian Ilmu Pendidikan dan Ilmu-Ilmu Pengetahuan. Jakarta: Buku Seru.

Sugiyono, (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: CV. Alfabeta.

Sugiyono. (2019). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: ALFABETA.

Sugiyono. (2011). Manajemen Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Semarang: Widya Karya Pers.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: ALFABETA

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sumidjo, Wahyu, Kepemimpinan Kepala madrasah, Tinjauan Teoritis Dan Permasalahannya, Jakarta, Raja Grafindo Persada, 1999

Transisilawati, U., Rosely, E., & Wisnu Wijayanto, P. (2019). Aplikasi Pengidentifikasian Permasalahan Siswa Berbasis Web (Studi Kasus: Smpn 21 Bandung). 5(3), 2182–2188.

Zuldafrial. (2009). Profesi Keguruan. Pontianak: STKIP-PGRI Pontianak.


Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.license.cc.by-nc-sa4.footer##