SEJARAH MASYARAKAT DAYAK KANAYATN BINUA SUNGAI SAMAK 1971-2019

Pelagia Pelagia, Basuki Wibowo, Agus Dediansyah

Sari


Penelitian ini mengkaji sejarah dan dinamika perubahan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat Dayak Kanayatn di Binua Sungai Samak, khususnya di Dusun Loncek, pada kurun waktu 1971 hingga 2019. Fokus penelitian meliputi tiga aspek utama: (1) sejarah migrasi dan pembentukan komunitas, (2) perubahan lingkungan akibat eksploitasi hutan dan ekspansi perkebunan kelapa sawit, serta (3) transformasi budaya dan keberlanjutan sistem pemerintahan adat. Penelitian ini menggunakan metode sejarah yang mencakup tahap heuristik, verifikasi, interpretasi, dan historiografi dengan memanfaatkan sumber primer seperti wawancara tokoh adat, arsip, serta sumber sekunder berupa literatur terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat Dayak Kanayatn di Dusun Loncek mengalami transformasi ekologis dan sosial yang signifikan, termasuk berkurangnya hutan adat, perubahan fungsi Sungai Ambawang, serta pergeseran nilai sosial. Namun, masyarakat tetap mampu mempertahankan identitas budaya melalui lembaga adat, tradisi topeng, dan ritual adat yang diwariskan lintas generasi. Temuan ini memberikan kontribusi penting dalam studi sejarah lokal, sejarah lingkungan, serta kajian kebudayaan masyarakat Dayak di Kalimantan Barat, sekaligus menjadi dasar bagi upaya pelestarian budaya dan lingkungan di tengah arus modernisasi

Kata Kunci


Dayak Kanayatn, Binua Sungai Samak, Sejarah Lokal, Perubahan Lingkungan, Budaya Adat

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Aliansi Masyarakat Adat Nusantara. (2024). Perda “Mandul”: Perda Bengkayang belum efektif dilaksanakan. Diakses 4 Juni 2025.

Alloy, S., Albertus, & Istiyani, C. P. (2008). Keberagaman sub-suku dan bahasa Dayak di Kalimantan Barat. Pontianak: Institut Dayakologi.

Andasputra, N., & Julipin, V. (Ed.). (2011). Mencermati Dayak Kanayatn. Pontianak: Institut Dayakologi.

Barella, Y., Aminuyati, A., Saputri, M., Risti, O., Ayu, Y. W. N., & Siska, S. (2023). Tradisi suku Dayak Kanayatn dalam profesi kelahiran dan kematian di Sungai Ambawang Kalimantan Barat. Jurnal Kebudayaan, 3(2), 451–461.

Dediansyah, A., Wibowo, B., & Argo, F. F. (2023). Sejarah Dayak Gado’ Atas di Desa Ansolok, Mempawah Hulu, Landak (1959–2020). Lakeisha: Klaten.

Hermawan, R. & Ekaputri, Y. (2020). Dampak Ekologis dan Sosial Ekonomi dari Perkebunan Kelapa Sawit di Kalimantan Barat. Jurnal Sosial Ekologi, 7(2), 65–80.

Hutagaol, R. R., & Cahyo, I. D. (2021). Inventarisasi jenis pohon penghasil buah pada areal tembawang Desa Nanga Kayan, Kabupaten Melawi, Kalimantan Barat. Piper, 17(1), 1–10.

Indonesia. (1979). Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1979 tentang Pemerintahan Desa. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1979 Nomor 56, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3153. Diakses dari https://peraturan.go.id/id/uu-no-5-tahun-1979.

Indonesia. (2004). Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437. Diakses dari https://peraturan.go.id/id/uu-no-32-tahun-2004.

Juniar & Johansen, D. P. (2020). Budaya Sungai pada Masyarakat Kota Sintang, Provinsi Kalimantan Barat. Jakarta: Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kemendikbud RI.

Prastiwi, S. D. (2021). Makna Sungai dalam Ruang Hidup yang Berubah. Handep: Jurnal Sejarah dan Budaya, 5(1), 69–96.

Muhdi, & Sofia, D. (2023). Kerusakan Tegakan Akibat Pemanenan Kayu Konvensional dan Teknik Reduced Impact Logging di Hutan Alam. Biosfera: A Scientific Journal, 10(1), 8–15

Siringoringo, R. (2009). Hukum Pemerintahan Desa. Bandung: Refika Aditama.

Suyatno. (2015). Seni tradisi Nusantara. Yogyakarta: Ombak.

Wainarisi, Y. O. R., & Tumbol, S. N. (2022). Pergeseran makna Sungai Kahayan bagi masyarakat Dayak Ngaju di Desa Bukit Rawi Kabupaten Pulang Pisau. Jurnal Pendidikan Moral dan Kewarganegaraan, 6(1), 181–194.

WALHI. (2016). Kelola rakyat atas ekosistem rawa gambut: Pelajaran ragam potret dan argumen tanding. Jakarta: Wahana Lingkungan Hidup Indonesia.

Wibowo, B. (2021). Hutan Tembawang, Jejak Perkampungan Dayak: Kajian Sejarah Lisan Masyarakat Dayak di Kalimantan Barat. Klaten: Lakeisha.


Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.license.cc.by-nc4.footer##